Dening R. B Soeladri
Raden
Mas Riyanta memiliki ayah bernama Pangeran Natasewaya. Saat umur enam tahun,
Raden Mas Riyanta sudah ditinggal mati oleh ayahnya. Raden Mas Riyanta hanya
tinggal bersama ibunya yang bernama Raden Ayu Natasewaya yang sangat
menyayanginya. Saat Raden Mas Riyanta dewasa, dia senang keluar malam dan
pulang saat fajar tiba. Ibu Raden Mas Riyanta sangat mengkhawatirkan Raden Mas
Riyanta, ibunya takut Raden Mas Riyanta berbuat hal buruk saat di luar. Ibu
Raden Mas Riyanta meminta keponakannya yang bernama Marsam untuk mencari tahu
kemana perginya Raden Mas Riyanta tiap malam. Tetapi, Raden Mas Riyanta tidak mau
bercerita kepada Marsam sehingga Marsam tidak mendapat informasi yang
dibutuhkannya.
Suatu
hari saat Raden Mas Riyanta pergi ke alun-alun bersama temannya bernama Raden
Duryat, alun-alun itu kebakaran. Saat Raden Mas Riyanta keluar untuk
menyelamatkan diri, dia tertabrak oleh seorang gadis. Raden Mas Riyanta
mengajak gadis itu ke pesanggrahannya dan memberinya minum. Raden Mas Riyanta
bertanya nama gadis itu dan asalnya. Tetapi gadis itu tidak mau menjawab, dia
diam saja saat Raden Mas Riyanta bertanya padanya. Hal tersebut membuat Raden
Mas Riyanta marah, sehingga Raden Mas Riyanta pergi ke belakang meninggalkan
gadis itu.
Saat
Raden Mas Riyanta kebelakang, gadis itu keluar karena mendengar suara kereta
kuda. Ternyata kereta kuda itu adaah kereta kuda yang ditunggangi ibunya,
sehingga gadis itu ikut bersama ibunya tanpa berpamitan kepada Raden Mas
Riyanta. Kereta kuda itu berjalan menuju Taman Sari. Ketika Raden Mas Riyanta
kembali, Raden Mas Riyanta bingung karena gadis yang ditolongnya sudah tidak
ada. Raden Mas Riyanta bertanya kepada pembantunya kemana perginya gadis itu,
tetapi pembantunya tidak tahu kemana perginya gadis itu.
Raden
Mas Raden Mas Riyanta kepikiran dengan gadis yang ditolongnya itu. Sementara
gadis itu dimarahi oleh ayahnya karena dia tidak berterima kasih dengan orang
yang sudah menolongnya. Raden Mas Riyanta terus mencari keberadaan gadis itu,
sampai akhirnya dia ke rumah Kyai Pamrayogsa. Setelah itu Raden Mas Riyanta
pulang ke rumahnya dan ibunya berniat menjodohkan Raden Mas Riyanta dengan
putri Kyai Pamrayogsa yaitu Raden Ayu Srini. Raden Mas Riyanta tidak mau
menerima perjodohan karena dia sudah jatuh hati pada wanita yang ditolongnya
ketika terjadi kebakaran di alun-alun. Raden Mas Riyanta tidak tahu bahwa Raden
Ayu Srini yang akan dijodohkan dengannya adalah gadis yang dia cintai. Karena
tidak ingin dijodohkan, Raden Mas Riyanta pergi dari rumah.
Saat
Raden Mas Riyanta pulang, dia melukis sketsa wajah Raden Ayu Srini. Lukisan itu
diketahui oleh Marsam, sehingga Marsam menunjukkan lukisan Raden Ayu Srini itu
kepada Raden Ayu Natasewaya. Mengetahui hal itu, Ibu Raden Mas Riyanta segera
mengajak Raden Mas Riyanta untuk menemui Ayu Srini. Tetapi ternyata kedua orang
tua Raden Ayu Raden Ayu Srini membuat cerita bahwa Raden Ayu Srini dijodohkan
dengan seseorang dari Rembang. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui apakah
Raden Mas Riyanta mencintai RAden Ayu Srini atau tidak. Setelah itu, terbukti
bahwa Raden Mas Riyanta memang benar-benar mencintai Raden Ayu Srini. Akhirnya
Raden Mas Riyanta dan Raden Ayu Srini menikah.
sumber: Novel Serat Riyanta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar