Cerita
Cekak (cerkak) adalah suatu bentuk karangan berbentuk prosa naratif fiktif dan
menggunakan bahasa Jawa dalam penulisannya. Cerkak cenderung padat dan langsung
pada tujuannya, dibandingkan dengan cerita fiksi yang lebih panjang seperti
novel. Cerkak sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, alur,
tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih
panjang.
Cerkak
cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerkak biasanya memusatkan
perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah
tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung
memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dinamis:
a.
Eksposisi
(pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya)
b.
Komplikasi
(peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik)
c.
Aksi
yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen
mereka terhadap suatu langkah)
d.
Klimaks
(titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang
mengandung aksi terbanyak atau terpenting)
e.
Penyelesaian
(bagian cerita di mana konflik dipecahkan)
f.
Moral
Karena pendek, cerita cekak dapat memuat pola ini atau mungkin pula
tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita cekak modern hanya sesekali mengandung
eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang
dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot
dari cerita cekak juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian,
akhir dari banyak cerita cekak biasanya mendadak dan terbuka dan dapat
mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti
banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda
menurut pengarangnya.
Cerkak mempunyai 2 unsur yaitu:
1.
Unsur
intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik
cerkak adalah sebagai berikut:
Tema
Latar: tempat, waktu, suasana.
Alur: maju, mundur, campuran.
Tokoh
Penokohan
Sudut pandang
Amanat
2.
Unsur
ekstrinsik dalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi:
- Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
- Latar belakang kehidupan pengarang..
- Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.
Lihat
contoh cerita cekak
b.
RukoheSimbok
c.
Lakumu
d.
Welingmu
Nilai kang kamot ing sajroning cerkak
BalasHapusNopo nopo
Hakjwkwjiak
BalasHapus