Blogger Widgets Sinau Basa Jawa bereng Hanif Rahma: cerita cekak (cerkak)

Senin, 16 Desember 2013

cerita cekak (cerkak)



Cerita Cekak (cerkak) adalah suatu bentuk karangan berbentuk prosa naratif fiktif dan menggunakan bahasa Jawa dalam penulisannya. Cerkak cenderung padat dan langsung pada tujuannya, dibandingkan dengan cerita fiksi yang lebih panjang seperti novel. Cerkak sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, alur, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.

Cerkak cenderung kurang kompleks dibandingkan dengan novel. Cerkak biasanya memusatkan perhatian pada satu kejadian, mempunyai satu plot, setting yang tunggal, jumlah tokoh yang terbatas, mencakup jangka waktu yang singkat.
Dalam bentuk-bentuk fiksi yang lebih panjang, ceritanya cenderung memuat unsur-unsur inti tertentu dari struktur dinamis:
a.       Eksposisi (pengantar setting, situasi dan tokoh utamanya)
b.      Komplikasi (peristiwa di dalam cerita yang memperkenalkan konflik)
c.       Aksi yang meningkat, krisis (saat yang menentukan bagi si tokoh utama dan komitmen mereka terhadap suatu langkah)
d.      Klimaks (titik minat tertinggi dalam pengertian konflik dan titik cerita yang mengandung aksi terbanyak atau terpenting)
e.       Penyelesaian (bagian cerita di mana konflik dipecahkan)
f.        Moral

Karena pendek, cerita cekak dapat memuat pola ini atau mungkin pula tidak. Sebagai contoh, cerita-cerita cekak modern hanya sesekali mengandung eksposisi. Yang lebih umum adalah awal yang mendadak, dengan cerita yang dimulai di tengah aksi. Seperti dalam cerita-cerita yang lebih panjang, plot dari cerita cekak juga mengandung klimaks, atau titik balik. Namun demikian, akhir dari banyak cerita cekak biasanya mendadak dan terbuka dan dapat mengandung (atau dapat pula tidak) pesan moral atau pelajaran praktis. Seperti banyak bentuk seni manapun, ciri khas dari sebuah cerita pendek berbeda-beda menurut pengarangnya.
Cerkak mempunyai 2 unsur yaitu:
1.      Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerkak adalah sebagai berikut:
Tema
Latar: tempat, waktu, suasana.
Alur: maju, mundur, campuran.
Tokoh
Penokohan
Sudut pandang
Amanat

2.      Unsur ekstrinsik dalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik meliputi:
  1. Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi)
  2. Latar belakang kehidupan pengarang..
  3. Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

Lihat contoh cerita cekak
a.       NdukRarane mas Gus
b.      RukoheSimbok
c.       Lakumu
d.      Welingmu


2 komentar: