Blogger Widgets Sinau Basa Jawa bereng Hanif Rahma: Dom Sumurup Ing Banyu

Selasa, 10 Desember 2013

Dom Sumurup Ing Banyu



Dening Suparta Brata

Herlambang adalah mata-mata Belanda utusa Van Grinsven dan Luidelmeyer. Herlambang pergi ke Brangkal bersama Ngesthireni. Mereka pergi naik jip yang diberikan oleh Van Grinsven. Ngasthireni ingin pulang ke rumahnya di Sala karena dia sudah tiga tahun bersama penjajah Belanda. Akan tetapi, di tengah perjalanan, mereka dicegat oleh orang-orang Belanda. Karena memiliki surat ijin, mereka bisa lolos. Selain itu, mereka juga dicegat oleh orang Republik yang menuduh mereka adalah mata-mata penjajah. Herlambang dan Ngasthireni hanya pasrah saat mereka harus diperiksa oleh orang-orang Republik itu.
Berkat keberanian Ngasthireni, mereka dapat lolos dari orang-orang Republik. Mereka di sana bertemu dengan Kiswanta dan Kiswanta akhirnya ikut bersama Herlambang dan Ngasthireni. Mereka pergi naik kereta ke Jombang. Di Jombang, Herlambaang dikenali oleh seorang laki-laki. Lelaki itu mengaku bernama Atrom dan mengatakan bahwa Herlambang itu adalah temannya yang bernama Hartono. Karena tidak terima, Herlambang sempat adu mulut dengan Atrom sampai akhirnya Atrom pergi. Di Jombang, mereka mencari losmen untuk bermalm dan paginya mereka naik kereta api ke Madiun.
Ternyata ada yang mengikuti Herlambang, yaitu Atrom. Di Losmen, saat Herlambang dan Ngasthireni sedang tidur, Kiswanta menemukan Atrom yang sedang mengintip Herlambang dan Ngasthireni. Kiswanta dan Atrom sempat adu fisik, akan tetapi setelah Ngasthireni keluar dan membwa pistol,  Atrom baru mau pergi. Paginya, Herlambang dan Ngasthireni pergi tanpa Kiswanta. Mereka sempat melihat ada orang yang tewas yaitu Atrum. Saat pergi, Herlambang mencuri motor dan dikejar oleh orang-orang yang membawa pistol. Di jalan mereka bertemu dengan Kiswanta lagi sehingga mereka tetap mengajak Kiswanta. Akan tetapi Herlambang berkelahi dengan Kiswanta dan akhirnya meniggalkan Kiswanta dengan motor yang sudah mogok.
Mereka akhirnya pergi ke Madiun dengan naik prahoto. prahoto itu mereka peroleh dari melakukan barter dengan pistol dan tomygune. Herlambang menyamar jadi supir dan Ngasthireni menjadi wanita yang menjadi simpanan si sopir. Mereka menginap di bangunan Cina. Tetapi paginya mereka dikepung oleh Kiswanta dan teman-temannya. Ngasthireni ditahan oleh Kiswanta sedangkan Herlambang berhasil meloloskan diri. Herlambang kemudian pergi ke Sala dengan naik kereta api dan menyamar sebagai seorang tani.
Herlambang sampai di stasiun Masaran, dan dari stasiun Masaran, Herlambang pergi ke Batu Jamus dengan menumpang mobil pabrik Republik. Di engah jalan herlamabng menodongkan pistol kepada supir pabrik bernama Atma dan meminta bertukar pakaian. Herlambang menyamar jadi supir pabrik sehingga bisa masuk ke pabrik itu. Akan tetapi Herlambang dapat ditangkap oleh tentara-tentara. Tentara-tentara itu tidak percaya dengan Herlamabang, namun begitu Herlambang mengucapkan kata Yogyantara, Herlambang diantarkan untuk menemui Ir. Suwandi, Dr. Honggo, dan Dr. Mann.
Herlambang juga bertemu dengan Raden Mas Yogyantara. Di sana, Herlamabng disuruh memperhatikan gambar-gambar pabrik atau istilahnya opnemen. Saat Herlambang masih di pabrik itu, datang Kiswanta, Sirtuhadi dan Ngasthireni. Ngasthireni ternyata masih saudara dengan Yogyantara. Akan tetapi, karena Ngasthireni menuduhkan bahwa Yogyantara sudah mengambil segala warisan dari Eyangnya, Yogyantara tidak terima dan Ngasthireni dihajar. Kiswanta yang membela Ngasthireni justru ditembak mati. Herlambang membela Ngasthireni kemudian mereka pergi dengan membawa tawanan Yogyantara. Mereka bertemu denga Ir. Suprayoga, di sana Ir Suprayoga mengatakan bahwa Herlambang sudah berhenti membantu US Army, dan sebagai ganti Herlambang, dipilihlah Hartono itu.
Ternyata semua yang dilakukan Hartono memang sudah direncanakan sehingga banyak mata-mata yang membantunya. Hartono senang karena bisa bertemu dengan Ngasthireni lagi. Sagriwa yang menyaksikan hubungan mereka, hanya menganguk-angguk melihat wanita cantik Republkein dan patriot pemeran dom sumurup ing banyu.

sumber: Novel Dom Sumurup Ing Banyu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar